Senin, 19 September 2011

URGENSI STIMULAN KEBIJAKAN DI TENGAH KRISIS GLOBAL

Kuncoro, Mudrajad (2009) URGENSI STIMULAN KEBIJAKAN DI TENGAH KRISIS GLOBAL. Dayasaing, 10 (1). pp. 78-100. ISSN 1411-3422

Tulisan ini bertujuan untuk menelusuri krisis keuangan global (KKG) yang dibandingkan dengan krisis keuangan Asia (KKA) tahun 1997-1998. Selanjutnya akan dianalisis sejauh mana dampak krisis keuangan global terhadap perekonomian Indonesia, bagaimana respon kebijakan pemerintah, desain dan implementasi stimulus fiskal, bagaimana arah kebijakan moneter, dan perlunya meta policy mix. Krisis keuangan global yang terjadi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS), dan Eropa pada tahun 2008 ternyata berdampak ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Krisis keuangan Indonesia pada tahun 1998 ternnyata paling parah dibandingkan enam negara Asia lainnya. Di Indonesia, krisis keuangan global tersebut, mengakibatkan meningkatnya jumlah penggangguran. Indeks harga saham gabungan merosot, berkurangnya transaksi keuangan di sektor perbankan maupun institusi keuangan nonbank, menyebabkan difisit di sektor perdagangan, menurunnya tingkat kepercayaan konsumen, investor dan pasar terhadap berbagai institusi keuangan yang ada. Pesimisme konsumen dan investor di sisi lain dapat menyebabkan kontraksi investasi, yang diikuti dengan krisis ekonomi dan pengangguran. Hal tersebut menyebabkan krisis sosial , bahkan krisis politik. Dalam menyelesaikan permasalah krisis keuangan yang terjadi di Indonesia, yang diakibatkan oleh krisis keuangan Asia pada tahun 1997-1998, serta krisis keuangan global tahun 2008, Pemerintah Indonesia mengambil langkah-langkah memberikan stimulus kebijakan fiskal, melalui APBN. Stimulus Fiskal diberikan ke semua sektor baik industri maupun di sektor perpajakan yang mengarah pada pertumbuhan ekonomi nasional, dan menyerap tenaga kerja baru. Serta penurunan tingkat inflasi BI Rate. Keywords: Krisis keuangan, stimulus fiskal



| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar